Contemporary
worlds
Indonesia

Handiwirman Saputra

Handiwirman Saputra gemar menciptakan karya dengan bahan berbeda-beda, seringkali memasukkan unsur-unsur aneh atau barang-barang yang tampak remeh dalam instalasi skala besarnya. Setelah menghabiskan bertahun-tahun bereksperimen dengan bahan resin, kain, baja, plastik, busa, dan kertas, Handiwirman mampu dengan efektif menangkap dan memanfaatkan sifat dan kualitas spesifik setiap bahan tersebut. Namun, kreasi Handiwirman tidak dibatasi oleh bahan materinya. Selain ‘bermain bentuk’, seniman ini juga mengandalkan keahliannya yang cerdik untuk membuat objek ambigu yang mengganggu dan menghibur pemirsa—bukannya memaksakan narasi atau makna.

Dalam tampak luar – Luar tampak dalam (Inside out – Outside in) 2015 adalah instalasi skala besar dari seri yang terdiri dari benda-benda yang dicetak dengan lapisan atau lembaran silikon karet berwarna yang kemudian dilepaskan dari objeknya lalu dibalik. Karya ini mendemonstrasikan cara kerja Saputra yang unik dan berbeda. Hasilnya adalah penampilan tidak biasa dari objek yang pernah dikenali, tetapi dilihat dari perspektif yang berbeda. Plastik yang dibentuk penuh presisi dikontraskan dengan skala besarnya yang bagai daging bengkak. Karya ini secara bersamaan mengingatkan kita pada rumah jagal dan laboratorium, mainan anak-anak dan wadah makanan.

Tak berakar tak berpucuk no. 8 (No roots no shoots no. 8) 2018–19 adalah bagian dari rangkaian panjang karya yang didasarkan pada pengamatan sang seniman atas komunitas pinggir kali di Yogyakarta, di mana serpihan-serpihan sampah seperti kain dan plastik ditempel dan dijalin dengan rebung dan akar untuk membentuk sesuatu yang baru. Handiwirman beranggapan bahwa setiap objek—yang terbuat dari materi yang berbeda-beda—muncul dan menampilkan wujudnya sesuai dengan ‘cara melihat’ kita. Dalam karya ini, pita ‘karet’ (sebenarnya resin cor) panjang dipuntir dan digantung di bawah batu besar, dan dipamerkan bersama seri foto yang merekam bintik-bintik debu di lantai studio sang seniman.

Melalui pengamatan yang cermat dan terperinci terhadap materi dan bentuk, Handiwirman berupaya mengungkap perspektif baru melalui konjungsi dan celah tak terduga, dengan demikian menantang cara melihat kita dan menyoroti detail yang sering terlewat dari hal-hal remeh di sekitar kita.

Enin Supriyanto