Contemporary
worlds
Indonesia
Colonial image reclaimed
Merebut Kembali Citra Kolonial
Masa lalu penjajahan Indonesia meninggalkan warisan visual yang penuh penggambaran stereotip tentang negeri ini dan orang-orangnya seakan mereka tinggal di sebuah pulau surgawi. Seniman kontemporer Indonesia memanfaatkan perbendaharaan ini, mendaurulang lukisan-lukisan dan foto-foto tersebut untuk menantang sejarah resmi negeri ini dan merevisi pencitraan anonim akan Indonesia yang diwarnai nostalgia kolonial dan tatapan asing yang patriarkis.
Mella Jaarsma dikenal karena karya instalasi dan performans partisipatorisnya yang berfokus pada kostum yang dirancang bagai pahatan patung. Seniman kelahiran Belanda ini menggunakan pengalaman pribadinya sebagai orang asing di Indonesia untuk menelusuri sejarah kolonial dan pertemuan antar manusia, serta mempertanyakan persepsi tentang diri sendiri dan sang liyan. Kostum-kostumnya menggabungkan unsur-unsur pencitraan kolonial dan bahan-bahan alami termasuk kulit, kulit kayu, dan rambut, untuk menciptakan cangkang narasi yang merujuk pada peristiwa dan tempat bersejarah. Praktik kesenian yang ia terapkan seringkali bersifat kolaboratif, dan melalui keterlibatannya dengan seniman-seniman lain ia membawa perspektif berbeda-beda tentang sejarah dan bagaimana citra digunakan.
Seniman pertunjukan dan instalasi Octora secara kritis menggunakan citra-citra ala kolonial, mentransformasi foto-foto tua dengan cara mengganti subjek anonim dengan potret dirinya sendiri yang menatap langsung orang yang memandangnya. Lewat personalisasi stereotip perempuan dan memandang balik tatapan maskulin, Octora menantang konvensi yang mendarah daging dalam penggambaran kolonialis atas Indonesia dan orang-orang Indonesia.