Contemporary
worlds
Indonesia

Family + Nation

Keluarga dan Negara

Gagasan seputar keluarga menyediakan bagi kita cara memeriksa perubahan sosial yang terjadi di Indonesia hari ini. Generasi muda seniman kontemporer Indonesia merefleksikan pengalaman pribadi mereka untuk merayakan norma-norma sosial baru dan progresif dengan cara mempertentangkan kenyataan sehari-hari mereka dengan kehidupan di bawah kebijakan represif era Orde Baru Suharto dan adat istiadat yang mengekang di masa lalu.

Yudha “Fehung” Kusuma Putera dan Akiq AW adalah anggota MES 56, kolektif seniman di Yogyakarta yang didirikan pada 2002 untuk mempromosikan praktik-praktik fotografi dan kerjasama dengan seniman dan komunitas lain. Kedua seniman ini baru saja memproduksi serangkaian karya yang menelaah program Keluarga Berencana era Suharto, membandingkan panduan yang mengekang ini dengan konsep keluarga versi sekarang yang lebih inklusif. Variasi dari sembilan foto dalam rangkaian ini membuktikan sebuah “normal” yang baru, yang terbebas dari model terdahulu, yang mencakup di antaranya orang tua tunggal, pasangan homoseksual, dan keluarga lintas-budaya. Dalam Indonesian family portraits Akiq AW menampilkan video-video keluarganya sendiri, berbaris diiringi lagu KB yang dulunya menyertai program nasional dan paternalistik Suharto. Keberadaan ketiga anak sang seniman dengan lantang menentang kebijakan Dua Anak Cukup era Orde Baru. Video-video ini disertai serangkaian foto yang mendokumentasikan relief semen pada gerbang masuk setiap kabupaten dan desa di Indonesia sepanjang 1970-an dan 1980-an, yang berfungsi sebagai propaganda program tersebut.