Contemporary
worlds
Indonesia

Global strategies

Strategi Global

Abad keduapuluhsatu menjadi saksi atas ekspansi pesat sistem seni komersial dan perkembangan infrastruktur global. Sebagaimana banyak dunia kontemporer lain, pada masa ini Indonesia turut dibentuk oleh meningkatnya ketersambungan. Kegigihan untuk fokus pada kancah internasional serta keahlian dalam melibatkan diri dengan arus global menjadi ciri khas generasi pasca-Reformasi. Para seniman ini mendemonstrasikan ambisi yang luar biasa, dan karya-karya mereka menonjol bahkan di antara praktik-praktik seni yang paling inovatif secara konseptual dan estetis saat ini.

Uji “Hahan” Handoko Eko Saputro adalah seniman yang berkarya dari dalam, dan secara aktif turut membentuk, parameter kancah “transnasional” abad ini. Bercermin dari pengalamannya itu, investigasi terhadap strategi artistik yang dilakukan Hahan kemudian dikembangkan menjadi proyek konseptual yang kini sudah dalam versi kesekian. Berkolaborasi dengan Adi “Uma Gumma” Kusuma, karya neon yang dikomisi khusus oleh NGA ini mendemonstrasikan berbagai langkah meniti karir dengan iming-iming sukses sebagai seniman. Dalam karya ini, kedua seniman mengundang kita berpartisipasi dalam temuan-temuan mereka, memberi kita kesempatan untuk ikut bertarung sebagai pemain dalam arena seni kontemporer melalui sebuah sistem komunikasi berjejaring.

Hasilnya adalah semacam exposé dunia seni kontemporer. Di balik miliaran dolar yang ditransaksikan dalam industri ini setiap tahun, kita tahu bahwa kepercayaan, keyakinan, kepercayaan diri, dan komitmen—kekuatan-kekuatan “halus” yang licin dan susah dipegang—inilah yang beredar di antara kelompok “Tritunggal”—seniman, makelar, dan galeri—dan membentuk keseluruhan “operasi senyap” dalam dunia seni. Gemerlap dan cahaya terang menggiurkan di dunia seni kontemporer ternyata hanyalah kumpulan dari berbagai aliansi dan jaringan. Ketajaman intelektual disajikan sebagai kritik jenaka, dan kita seakan-akan dijebak: awalnya diajak berpesta namun kemudian menjadi frustasi karena terperangkap dalam lingkungan seni kontemporer yang senantiasa berubah.